Senja Milik Ibu Kota

Aku mencintai segala karunia yang Tuhan berikan, selalu dan senantiasa. Seperti karunia atas indahnya langit sore kala itu. Langit sering tak bersahabat, apalagi saat gerimis mengundang, tapi kala itu ternyata awan berbaik hati padaku. Membiarkan salah satu ciptaan-Nya menghabiskan sore hari bersama penghisap oksigen yang memakai kerudung di kepalanya. Berjalan mengitari jalanan ibu kota, berakhir di stasiun kereta, lalu berpisah disana. Sambil berjalanan sesekali menengok kebelakang, tersenyum sekilas sampek berucap tanpa suara "aku menyayangimu. Selalu" dan bodohnya, aku selalu mempercayai itu hingga suatu masa aku tau bahwa tak hanya aku yang mendapatkan cinta kasih itu. Terima kasih sudah membuka mataku bahwa di bumi ini orang jahat masih mendominasi.


Komentar